Chemistry Sejak Akademi City: Duet Palmer-Delap Bisa Jadi Kunci Rahasia Chelsea
Chelsea baru saja merampungkan transfer Liam Delap dari Ipswich Town dengan banderol £30 juta. Namun, perekrutan ini tidak sekadar memperkuat lini serang. Sebaliknya, manajemen klub tampaknya memiliki rencana strategis: memaksimalkan potensi Cole Palmer melalui kolaborasi yang telah teruji sejak masa akademi.
Duet Lama yang Dihidupkan Kembali
Sejak berada di akademi Manchester City, Palmer dan Delap telah membangun chemistry yang kuat. Mereka pernah tampil bersama dalam 33 laga, dengan raihan 28 kemenangan—angka yang mencerminkan koneksi di atas rata-rata. Kini, keduanya dipertemukan kembali di Stamford Bridge, dengan harapan menghidupkan kembali sinergi lama di level tertinggi.
Transisi mereka ke tim utama Chelsea pun langsung menunjukkan hasil. Dalam laga uji coba melawan LAFC di ajang Piala Dunia Antarklub 2025, Palmer menyuplai umpan matang yang dikonversi Delap menjadi gol. Momen ini memberi sinyal bahwa hubungan taktis di antara keduanya tetap kuat, meski sempat terpisah.
Transfer Liam Delap: Strategi Chelsea Bangun Lini Serang Masa Depan
Kolaborasi Palmer dan Delap bermula dari akademi City. Statistik membuktikan mereka tampil luar biasa saat membela tim muda City maupun Timnas Inggris. Dari total 33 pertandingan bersama, mereka hanya dua kali kalah.
Menurut pelatih EDS City saat itu, Brian Barry-Murphy, kunci kesuksesan mereka terletak pada pemahaman instingtif satu sama lain. “Liam tahu Palmer akan mengirimkan bola ke ruang yang tepat. Ia tak ragu untuk bergerak,” ungkapnya. Menariknya, Palmer hanya memiliki satu rekan dengan statistik lebih produktif dibanding Delap, yakni Bernardo Silva—yang telah lama menjadi jenderal lini tengah City.
Peran Cole Palmer dalam Skema Serangan Cepat Chelsea
Meskipun fisiknya menonjol, Delap tidak hanya mengandalkan kekuatan tubuh. Justru, statistik menunjukkan bahwa ia menjadi pemain dengan progressive carry terbanyak kedua di Premier League musim lalu, hanya kalah dari Anthony Elanga. Artinya, ia kerap memulai serangan dari tengah dan membawa bola ke area berbahaya.
Barry-Murphy menambahkan, “Selain memiliki kecepatan luar biasa, Delap juga mampu menembak dengan kekuatan dan akurasi tinggi.” Tak heran jika musim lalu, ia masuk dalam daftar 10 striker paling efisien dalam menyelesaikan peluang—berbanding terbalik dengan beberapa penyerang Chelsea yang justru masuk daftar paling boros.
Potensi Kombinasi Palmer-Delap di Bawah Maresca
Pelatih anyar Chelsea, Enzo Maresca, dikenal sebagai arsitek yang menekankan permainan berbasis koneksi antarpemain. Dalam sistem ini, Palmer dan Delap bisa memainkan peran sentral. Umpan terukur Palmer dan pergerakan vertikal Delap sangat cocok untuk skema serangan cepat yang ingin dibangun Maresca.
Sebagai perbandingan, hubungan taktis mereka bisa menyerupai Kevin De Bruyne dan Raheem Sterling di era kejayaan Manchester City. “Sterling selalu percaya De Bruyne akan menemukannya. Pola pikir itu juga terlihat pada Palmer dan Delap,” jelas Barry-Murphy lagi.
Selain itu, kehadiran pemain seperti Nicolas Jackson dan Enzo Fernandez yang mulai membangun ritme permainan bersama Palmer, membuat Chelsea memiliki banyak pilihan di lini depan.
Konsistensi Jadi Kunci
Meski awalnya menjanjikan, tantangan terbesar bagi Palmer dan Delap adalah menjaga konsistensi sepanjang musim. Palmer sempat menurun performanya musim lalu, hanya mencatat dua assist dalam 12 laga sebelum bangkit kembali. Sementara itu, Delap harus cepat beradaptasi dengan tekanan dan ekspektasi tinggi di klub sebesar Chelsea.
Namun, pengalaman di akademi City dan performa apik bersama Ipswich memberi Delap bekal mental dan teknis yang dibutuhkan untuk sukses.
Kesimpulan: Duet yang Patut Diwaspadai
Jika keduanya tampil stabil, bisa menemukan duet maut baru yang mampu menggoyang pertahanan Premier League. Sinergi yang telah terjalin sejak usia muda bisa menjadi modal tak ternilai—sesuatu yang sulit ditiru klub rival. Dengan komposisi pemain muda bertalenta dan pelatih progresif seperti Maresca, duet Palmer-Delap berpeluang besar menjadi senjata rahasia The Blues musim ini.