Catatan Tajam Ole Romeny di Era Patrick Kluivert: Satu-Satunya Penyerang yang Berkontribusi Gol
Selama empat pertandingan awal Timnas Indonesia bersama Patrick Kluivert, lini serang belum memberikan dampak yang konsisten. Menariknya, hanya satu nama yang berhasil mencatatkan kontribusi nyata di papan skor: Ole Romeny.
Situasi ini muncul di tengah persiapan menuju babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan dimulai pada Oktober 2025. Timnas Indonesia tergabung di Grup B, bersanding dengan dua kekuatan utama kawasan, yakni Irak dan Arab Saudi. Oleh karena itu, hanya tim peringkat pertama yang otomatis melaju ke putaran final Piala Dunia.
Namun, di balik ambisi besar itu, Timnas justru mendapat kabar tak menggembirakan. Ole Romeny, yang menjadi andalan utama di lini depan, baru saja menjalani operasi setelah mengalami cedera saat menjalani laga pramusim. Akibatnya, peluang Romeny untuk tampil pada Oktober mendatang masih belum pasti.
Produktivitas Minim, Ketergantungan pada Romeny
Kluivert sudah memimpin empat laga bersama skuad Garuda, dan hanya tiga gol berhasil tercipta. Yang mencolok, semua gol tersebut datang dari kaki Romeny. Ia mencetak gol saat menghadapi Australia, Bahrain, dan China, menegaskan peran vitalnya dalam sistem permainan Kluivert.
Sementara itu, beberapa penyerang lain yang turut mendapat menit bermain belum berhasil menunjukkan kontribusi serupa. Ramadhan Sananta, yang musim lalu membela Persis Solo, gagal mencetak gol dalam tiga penampilan. Demikian pula dengan Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen, yang belum berhasil mencatatkan nama di papan skor.
Stefano Lilipaly, meskipun berpengalaman, juga belum membuka keran golnya di era Kluivert. Bahkan Septian Bagaskara belum sempat tampil akibat mengalami cedera sesaat setelah mendapat panggilan.
Jens Raven: Solusi Segar atau Masih Terlalu Cepat?
Seiring terbatasnya stok penyerang yang tajam, nama Jens Raven mulai mencuri perhatian. Penyerang muda keturunan Belanda ini tampil gemilang di Piala AFF U-23 2026, terutama setelah mencetak enam gol dalam satu pertandingan melawan Brunei Darussalam.
Performa tersebut membuatnya mulai dipertimbangkan untuk promosi ke level senior. Meski demikian, banyak pihak mengingatkan bahwa Raven belum teruji di level klub profesional maupun di Timnas utama. Maka dari itu, proses evaluasi terhadapnya perlu dilakukan secara menyeluruh dan objektif.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa semua keputusan terkait pemain berada di tangan tim pelatih. Ia menekankan bahwa proses identifikasi talenta dijalankan dengan sistem pelatihan yang terstruktur.
“Penilaiannya bukan cuma dari satu pertandingan. Tim pelatih kami lengkap—ada Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, Frank van Kempen, coach Nova Ariano, serta Simon Tahamata sebagai scout. Bahkan ada Technical Advisor dari Jordi Cruyff,” tegas Erick.
Dengan sistem pelatihan dan pemantauan talenta yang sudah berjalan, tim nasional diharapkan bisa menemukan solusi terbaik untuk menjaga daya gedor di fase kualifikasi berikutnya.